4
Situs Blog Facebook Dwi Agung Wicaksono | Blog Template Facebook 2016 Keren


·

Etiket berlatih Hapkido Indonesia

Etiket berlatih Hapkido Indonesia
Logo Hapkido Indonesia

  • 1. Tempat latihan 

  • a. Dojang pada umumnya memiliki satu sisi yang dipakai sebagai penanda arah menghadap saat kita mulai berlatih, sebaiknya dapat diberikan tanda berupa bedera Merah Putih dan logo Hapkido, bisa pula diberikan tulisan , janji Hapkido Indonesia ataupun gambar dan foto yang mempunyai arti sejarah ataupun menarik sebagai hiasan ruangan untuk menambahkan kesan mendalam dan menumbuhkan motivasi dan semangat saat berlatih.
    Penghormatan kepada bendera, logo atau foto sebagai tanda saja bahwa kita menghormati ( bukan menyembah ) dan siap menjalankan latihan sepenuh hati, dan berprestasi untuk pada nusa bangsa.

    b. Di sisi berhadapan sisi utama dojang , para siswa berdiri atau duduk, diatur sesuai tingkatan Sabuk / Geup , sisi kiri adalah yang termuda atau paling junior, dan paling kanan adalah senior, adapaun paling ujung kanan depan adalah siswa paling senior.
    Guru atau pelatih akan berada didepan tengah akan memimpin penghormatan ke bendera dan lambang hapkido lalu dgn duduk atau berdiri, mengajak semua siswa menfokuskan diri dan mengumpulkan semangat untuk berlatih.

    c. Dojang adalah “milik” bersama. Merawat aset / inventaris dojang, mengatur matras, menjaga kebersihan tempat latihan adalah tanggung jawab semua siswa yang berlatih di dojang bersangkutan.

  • 2. Berpakaian dalam latihan

  • a. Semua siswa berlatih dengan mengenakan dobok yang bersih, sesuai model dan warna yang ditetapkan untuk masing masing tingkatan, ketentuan ini adalah salah satu bentuk menjaga kerendahan hati pemakainya, untuk anak – anak dibawah usia dini / TK atau dibawah 6 tahun, dapat mengenakan dobok yang disesuaikan, bisa mengkombinasikan baik ukuran maupun asesories warna dengan meminta persetujuan organisasi, sedangkan usia diatas nya memakai dobok warna hitam hingga tingkatan DAN IV, selanjutnya pemakaian Dobok warna selain hitam hanya dipakai oleh Master atau Grandmaster.

    b. Sabuk putih dikenakan bagi siswa pemula, untuk selanjutnya akan berganti warna sabuk sesuai tingkatan Geup ( Yugupja ) nya, yaitu kuning, hijau, biru , orange , merah , adapun setelah mendapatkan tingkatan DAN barulah memakai Sabuk Warna Hitam ( Judanja )

    c. Bagi anggota pria dilarang menggunakan kaos dalam di balik dobok, kecuali dalam keadaan sakit atau mempunyai kondisi tertentu. Sedangkan bagi anggota wanita justru diwajibkan untuk memakai kaos dalam ( sebaiknya hitam atau warna gelap dan polos ) di balik dobok yang menutup hingga pinggang.

    d. Semua aksesoris yang melekat di badan harus dilepas selama latihan (anting, cincin, gelang, kalung, dll.) Kuku tangan dan kaki dipotong pendek, kedua hal ini diwajibkan demi menghindari luka gores, resiko terkait di dobok atau rambut, dan resiko lainnya. Aksesoris yang diperbolehkan hanyalah aksesoris pendukung olahraga atau perlengkapan medis yang tidak mengganggu dalam pemakaian selama latihan.

    e. Jagalah kebersihan dan higienitas diri, menjaga tubuh dan dobok tetap bersih adalah juga bagian dari latihan dan tatakrama.

  • 3. Tatacara saat memasuki dojang, memulai berlatih dan selesai latihan

  • a. Datang tepat waktu.

    b. Jangan membuang waktu sebelum latihan dengan menunggu dan ngobrol yang tak ada guna, sebaiknya segera berganti dobok dan menyiapkan tempat latihan ( misal : matras), menempatkan bendera dan logo bagi Dojang yang tidak permanen, membersihkan matras / lantai adalah tanggung jawab semua siswa dan hal ini merupakan bagian dari latihan.

    c. Ketika Instruktur memberi tanda latihan dimulai, peserta latihan segera berbaris dengan berdiri atau duduk sesuai urutan tingkatan / senioritas nya.

    d. Instruktur menghadap sisi muka Dojang dan memulai latihan dengan menghormat ke Bendera atau kearah bagian utama Dojang dengan aba – aba “Charyeot “ lalu “Kyeongrye “ , selanjutnya melakukan pengucapan Semboyan Hapkido Indonesia atau Janji Hapkido Indonesia dipimpin oleh Instruktur atau Senior yang paling kanan dan diikuti oleh semua siswa dgn lantang dan penuh semangat.

    e. Instruktur mebalikkan badan dan ber hadap hadapan dengan siswa , selanjutnya peserta yang paling senior memimpin penghormatan kepada instruktur dengan memberi aba-aba “ Cha Ryeot “ dilanjut “Sabum atau Sabumnim atau Kwangjang nim ke' Kyeong Rye “ diikuti dengan siswa bersuara keras “ Hap Ki “ , selanjutnya dengan segera aba aba “ Bahro” dan kembali sikap awal.

    f. Sebelum mulai latihan dilakukan meditasi dgn aba aba "Myeong sa" , bersama sama instruktur semua fokus dan tenang serta mempersiapkan diri untuk berlatih , hal ini bisa dilakukan dengan posisi ber sila atau menekuk lutut setengah duduk atau bahkan berdiri jika memang tidak memungkinkan , dengan memjamkan mata sejenak serta mengatur nafas dgn baik, selesai dgn aba aba "Bahro" , dan Instruktur dapat memberikan aba aba untuk segera mulai latihan.

    g. Jika terlambat datang, berdiri / duduk / di sisi kiri dojang / tepi matras sampai instruktur mengizinkan masuk, lakukan penghormatan dan sampaikan “ Kamsahamnida “ pada instruktur atau senior yang memimpin latihan. Usahakan untuk meminta izin masuk bersamaan dengan peserta yang datang lebih terlambat agar latihan tidak banyak terhenti.

    h. Selesai latihan bisa ditutup dengan meditasi lagi dengan maksud merefleksikan serta evaluasi hasil latihan, serta membangun suasana batin kembali tenang dan damai, dipimpin oleh Instruktur dan memakai aba aba yang sama pada saat awal latihan, dan saat penghormatan kepada Instruktur sampaika terima kasih dengan ucapan “ Kamsahamida “ atau Sugohaset semnida “ lalu , siswa juga melakukan menhadap kanan dan melakukan pada pada siswa senior atau asisten instruktur.

    i.Seusai latihan ucapkan terima kasih kepada sesama siswa yang telah membantu dalam latihan, jika memungkinkan, diperbolehkan untuk melakukan bersalam salam atau meneriakkan yel – yel . Setelah itu bersama-sama membereskan peralatan dan membersihkan tempat latihan kembali.

    j. Jangan lupa untuk tetap tenang pada saat meninggalkan ruang latihan, seperti halnya saat tiba memasuki Dojang maupun meninggalkan Dojang dapat membungkukkan badan , dan saat berlalu usahakan dengan menghadap ruang latihan.

  • 4. Etiket selama latihan

  • a. Perhatikan dengan seksama dan tetap diam disaat instruktur mendemonstrasikan tehnik atau memberikan penjelasan,dan katakan secara bersama sama “ Kamsahamnida “ ketika sudah selelsai, adapun berbicara atau bercakap-cakap dengan siswa lain maupun bermain atau bergerak selama instruktur memberikan contoh adalah tidak sopan.

    b. Setelah dojang selesai dibersihkan atau disiapkan, usahakan secepat mungkin berganti pakaian, jangan menunggu instrukur datang maupun jangan biarkan instruktur menunggu terlalu lama untuk memulai latihan.

    c. Hindari senioritas berlebihan dalam latihan. Ketika berlatih harus saling respek namun tidak perlu memandang tingkatan terlalu berlebihan , sehingga justru jalan latihan tidak sesuai yg diharapkan.

    d. Hindari pembicaraan yang tidak perlu ketika latihan sedang berlangsung, terutama yang tidak berkaitan dengan tehnik atau pemahamannya, datanglah ke dojang dengan maksud untuk berlatih, bukan untuk bergosip maupun mencari kesenangan.

    e. Berlatihlah dengan perasaan gembira, tetap tenang dan rileks namun fokus dan semangat tetap terjaga saat berlatih, walaupun kadang kita bisa tersenyum atau tertawa karena sesuatu hal, namun sangat dianjurkan ketika sedang berlatih tetap menjaga keseriusan dan tetap fokus.

    f. Ketika mengalami kesulitan berkaitan dengan tehnik, jangan terburu-buru untuk langsung bertanya kepada senior yang terdekat maupun pasangan , namun lakukanlah tehnik dan mencoba ber ulang - ulang, hingga instruktur mendekat atau datang atau memberikan kesempatan bertanya maka anda dapat meminta petunjuk atau saran. Bertanyalah dengan mempraktekkannya, hindari membahas pertanyaan dengan detail berlebih karena hal tersebut cenderung kurang efektif disaat latihan.

    g. Penyerang ( Attacker / Gonyok – ja / Bojoja ) adalah pelatih bagi bek / penerima serangan ( Defender / Sulkija / Banguh ja ) untuk belajar. Ketika sedang menjadi defender mintalah koreksi atau masukan dari attacker terkait soal teknik yang dilakukan untuk merespon attacker.Selama latihan, Attacker diharapkan untuk kooperatif, namun bukan berarti berpura-pura dan malah hanya mengikuti dan memberi kondisi palsu pada defender, namun berikan intensi serangan sesuai dengan tingkat kemampuan defender, dan lakukan Nak Bop sesuai dengan tingkat keberhasilan tehnik. Selama latihan, attacker berlatih untuk merasakan sejauh mana kemampuan defender, serta melatih diri untuk bisa beradaptasi dengan kondisi dan tehnik defender.

    h. Dalam latihan tidak ada perbedaan jenis kelamin, terkecuali kecuali berkaitan dengan karakter fisik maupun kondisi situasi tertentu. Menjaga kesopanan terhadap lawan jenis adalah keharusan.

    i. Gunakan sebutan “ Sabumnim” ketika berbicara dengan instruktur selama latihan, dan sebutan “sabum” ketika berbicara dengan senior. (Jika ada yudanja lain yang ikut berlatih, maka sebutan “Sabumnim ” hanya digunakan untuk berbicara dengan instruktur, dan judanja yang lebih junior tetap disebut “sabum”).

    j. Awali dan akhiri sesi latihan per-tehnik dengan hormat / Kyeong rye kepada pasangan latihan, berterima kasih atas bantuan rekan anda dan sebagai bentuk respek terhadap orang lain.

  • 5. Latihan Hapkido dan hidup keseharian

  • Latihan Hapkido yang benar dan tepat adalah selalu berlatih tidak hanya sebatas ketrampilan fisik saja, namun harus melatih pikiran kita untuk tetap tenang, tajam, terbuka , terkendali dan harus mampu tetap menciptakan semangat yang tinggi dengan jiwa yang bersih dan tulus, tetap halus dan riang dalam suasana apapun yang terjadi dalam latihan, Hapkido adalah sebuah pembelajaran tentang kehidupan sehari hari agar kita mampu menciptakan keseharian yang lebih baik, ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari latihan dan secara langsung diterapkan dalam hidup.

    a. Dan Jeon Ho Hup : adalah bentuk latihan mengendalikan diri, dengan mengontrol gerakan dan nafas dgn tenang dan teratur serta sabar, kita diharapkan selalu mampu mengendalikan nafsu, emosi dan sikap dengan baik dalam keseharian.

    b. Nak Bop : pada dasarnya adalah belajar menerima apa yang ada, namun menjalankannya dengan sepenuh hati, tidak takut dengan masalah, dan selalu memiliki semangat untuk bangkit setelah terpuruk.

    c. Muknyeom : meditasi di awal dan akhir latihan adalah “pemurnian” (cleansing), meditasi bersifat penenangan dan merupakan gerbang menuju fokus, fokus untuk berlatih dan menanggalkan hal-hal negatif yang dibawa dari luar dojang. Ketika latihan berakhir, tujuan meditasi adalah untuk kembali berfokus pada hal-hal yang harus diurus di luar latihan serta membawa nilai-nilai positif dari latihan ke hidup sehari-hari.

    d. Menyiapkan tempat latihan: menyiapkan ruangan, matras, membersihkan dojang, dilakukan secara bersama-sama, dan merupakan tanggung jawab bersama siswa, pengurus serta pelatih. Melalui kegiatan ini, selain menumbuhkan semangat kerja sama, juga sekaligus mempererat jalinan pertemanan antar anggota.

    e. Hoshinsul :, dalam tehnik bela diri tidak dikenal istilah mundur, menghindar, atau lari. Intercepting / memotong masuk adalah memasuki (entering), berani menghadapi masalah, mau berinteraksi bersama untuk mengharmoniskan perbedaan diantara individu. Laihan Hoshinsul ini adalah merupakan pelajaran yang sangat penting dan menjadi inti atau ciri khas dari latihan Hapkido.

    f. Ki (memancarkan) energi / extend-ki: memancarkan energi diandaikan seperti bunga yang mekar, matahari yang bersinar, sungai yang mengalir, atau pohon yang berbuah, selalu memberi tanpa lelah, dengan demikian melalui tehnik kita belajar untuk memiliki sifat tulus.

    g. Etiket: etika adalah bagian mendasar dari sebuah seni bela diri. Menjaga respek dan sopan santun selama latihan adalah pelajaran yang berharga dari latihan ilmu bela diri.

    Respek terhadap mereka yang belajar terlebih dahulu adalah bentuk penghargaan atas ilmu, kerendah hatian dan semangat belajar yang baik, dengan demikian para senior juga menaruh respek yang sama terhadap para “ hubaei “ -nya dan selalu antusias untuk berbagi pengetahuan.
sumber: hapkidoindonesia.com
Sukai Komentari Bagikan
987.688 orang membaca ini.
Belum ada komentar di postingan ini.

Obrolan (787)